Rabu, 26 September 2012

Perkembangan Animasi 3D

ivan sutherland
Perkembangan Animasi 3D berawal pada sekitar tahun 1961 ketika seorang mahasiswa dari MIT (Massachussetts Institute of Technology) bernama Ivan Sutherland berhasil membuat sebuah software desain yang disebut sketchpad, mampu menggambar sebuah figure langsung pada layar komputer dengan menggunakan sebuah pen light. Ide inilah yang kemudian dikembangkan oleh para desainder software graphics dalam pembuatan software grafis yang lebih canggih lagi.
Dekade 1970-an, film Futureworld (1976) memanfaatkan animasi 3D yang dikerjakan oleh Edwin Catmull dan Fred Parke, jagoan komputer grafis lulusan University of Utah. Disusul kemudian oleh film Star Wars (1977), yang berlanjut dengan dibuatnya dua sequel Star Wars berikutnya.
Tahun 1980-an, film Tron (1982) dan The Last Starfighter (1984) pun menggunakan teknologi animasi 3D. Tahun 1985, PIXAR mengeluarkan film Young Sherlock Holmes dengan bantuan animasi 3D. Selanjutnya teknologi animasi 3D mengangkat film The Abyss (1989) yang memenangkan Academy Award (Piala Oscar) untuk kategori efek visual terbaik. 
Di tahun 1991, film Terminator 2: Judgement Day menggunakan bantuan animasi 3D. Salah satu adegan yang sangat spektakuler yang masih diingat oleh penontonnya, adalah ketika karakter musuh yang berwujud liquid metal berubah wujud menjadi robot terminator yang utuh. Perkembangan teknologi animasi 3D pun mulai berevolusi. Di masa ini, Lucas Film, perusahaan film milik sutradara kondang Stars Wars, George Lucas, mendirikan devisi 3D Computer Animation dengan nama Industrial Light adn Magic (ILM) yang cukup disegani sebagai sebuah studio animasi yang sangat handal dalam pembuatan berbagai animasi 3D spesial effect/visual effect.
cuplikan film jurasic park yang membuat terpana penonton
Animasi 3D menjadi sangat meledak ketika muncul film Jurasic Park pada tahun 1993 yang disutradarai Steven Spielberg. Film ini benar-benar luar biasa pada masa itu karena mampu menghidupkan kembali dinosaurus yang telah pernah jutaan tahun yang lalu. Dinosaurus hasil rekayasa animasi 3D ini tampil begitu nyata dan bahkan sangat hidup. Adegan dinosaurus mengejar manusia membuat penonton sangat takjub, terpesona hingga terpana saat menyaksikannya.

Fenomena animasi 3D pun merambah hingga ke dunia game. Pada tahun 1998, game berjudul Final Fantasy VIII produksi squaresoft memukau para penggemar game dengan tampilan grafis 3D yang sangat menarik. Tahun 2001, Kesuksesan yang luar biasa dari game-game seri Final Fantasy membuat studio square Pictures memproduksi film animasi 3D berjudul Final Fantasy: Spirits Within. Meski tidak meraih pendapatan box office yang tinggi, film ini telah mampu menampilkan teknologi 3D yang sangat mengagumkan pada masanya. Film ini menampilkan karakter-karakter dan pergerakan 3D yang sangat mirip dan menyerupai karakter dan pergerakan manusia yang sebenarnya (hyperreality).

Perkembangan teknologi animasi 3D yang pesat dan meningkatnya jumlah tenaga kerja serta prospek yang sangat besar dari industri ini mendorong lahirnya studio-studio animasi lainnya seperti Dreamworks studios, Blue Sky Studios, Sony Picture Animation. Hasilnya film-film animasi 3D penuh mulai bermunculan. Disamping itu, film-film yang menggabungkan syuting langsung (live shoot) dengan animasi 3D juga semakin ramai bermunculan. Majunya teknologi animasi 3D yang memungkinkan penyatuan animasi dengan syuting langsung (live shoot) telah membuat industri film semakin berkembang pesat. 
Selain di dunia film dan game, aplikasi animasi eD juga telah meramaikan berbagai bidang aplikasi lainnya seperti bidang arsitektur, interior, otomotif, telekomunikasi, edukasi, broadcasting, advertising, website, dan bidang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar